Budaya Kota Tuban

Kota Tuban memiliki asal usul dalam beberapa versi yaitu yang pertama disebut sebagai TU BAN yang berarti waTU tiBAN (batu yang jatuh dari langit) yaitu batu pusaka yang dibawa oleh sepasang burung dari Majapahit menuju Demak, dan ketika batu tersebut sampai di atas Kota Tuban, batu tersebut jatuh dan dinamakan Tuban. Adapun versi yang kedua yaitu berarti meTU BANyu berarti keluar air, yaitu peristiwa ketika Raden Dandang Wacana (Kyai Gede Papringan) atau Bupati Pertama Tuban yang membuka Hutan Papringan dan anehnya, ketika pembukaan hutan tersebut keluar air yang sangat deras. Hal ini juga berkaitan dengan adanya sumur tua yang dangkal tapi airnya melimpah, dan anehnya sumur tersebut dekat sekali dengan pantai tapi airnya sangat tawar. Ada juga versi ketiga yaituTUBAN berasal dari kata ‘Tubo’ atau Racun yang artinya sama dengan nama kecamatan di Tuban yaitu Jenu.

Tuban disebut sebagai kota wali karena Tuban adalah salah satu kota di Jawa yang menjadi pusat penyebaran agama islam namun ada beberapa kalangan yang memberi julukan 
kota tuak karena daerah Tuban sanagat terkenal dengan penghasil minuman tuak & legen yang berasal dari pohon bogor  ini berbuga dan menghasilkan minuman tuak & legen pohon ini juga menghaslikan buah yang bernama siwalan.Beberapa objek wisat yang sering dikunjungi wisatawan  maam wali yaiutu: sunan bonang,makam syekh malik ibrahim asmoroqondi (palang),suan bejaung dan lain-lain.

Kebudayaan kota Tuban sangat beragam salah satunya adalah sandur dan budaya lainnya adalah reog yang sering kita jumpai didaerah Jatirogo.Namun ada hal menarik aat memperingati haul Sunan Bonang,dimana ribuan umat muslim drai seluruh indonesia tumpah ruah memadati kota khususnya komplek pemakaman Sunan Bonang.

Klenteng Kwang Sing Bio yang sudah masuk dalam agenda kota dan ada juga sedekah bumi bagi masyarakat pesisir.

http://ALDIASPINATAPUTRA02